Negara kita terlalu sembrono dan sepele di awal kehadiran Corona, sebuah virus yang oleh WHO disebut COVID 19.
Disaat wabah ini merebak besar di Cina dan diikuti negara-negara lainnya, Indonesia sedang asiknya mengeluarkan statement kalau orang Indonesia kebal sama virus ini. Bukannya waspada, berbagai meme oleh masyarakatnya bertebaran di sosial media. Alasannya beragam salah satunya dikutip dari portal berita ternama dan berikut penjelasannya:
Disaat wabah ini merebak besar di Cina dan diikuti negara-negara lainnya, Indonesia sedang asiknya mengeluarkan statement kalau orang Indonesia kebal sama virus ini. Bukannya waspada, berbagai meme oleh masyarakatnya bertebaran di sosial media. Alasannya beragam salah satunya dikutip dari portal berita ternama dan berikut penjelasannya:
1. Orang Eropa kena flu, banyak yang mati. Coba kita yang kena flu, mau sampe ingus warna ijo pun ya tetap bisa haha hihi
2. Orang Jepang kena bakteri eColi, langsung mati. Kita kalau kena bakteri eColi paling banter ya paling mencret2 doang. Karna uda kebiasaan dari jaman masih bocah beli es pinggir jalan pake air mentah dan es batunya juga pake air kali yang banyak materi ecolinya.
Candaan seperti ini terus berlanjut di sosial media dengan alasan kenapa Indonesia kebal Corona.
Tidak sampai di situ saja, saking nyelenehnya ada sebuah lagu yang diciptakan demi mendapatkan momen wabah ini. Sungguh miris, saat sebagian orang di belahan dunia lainnya sedang melawan Corona, di negara ini sedang mencari sensasi untuk mendapatkan momen. Munculnya hal semacam ini tidak serta merta karena masyarakatnya. Pemerintah dalam hal ini pemegang otoritas tertinggi (Menteri Kesehatan, red) juga mengeluarkan pernyataan yang dan jauh dari kata berbobot dan terkesan sesumbar. Salah satu yang masih diingat pernyataan Menteri Kesehatan kita bahwa Indonesia kebal corona karena kekuatan do'a. Perlu digaris bawahi bahwa aku bukanlah seorang atheis yang tidak mengenal tuhan dan tidak percaya akan sebuah keyakinan doa. Kita semua tahu kalau Do'a itu penting, yang berarti kita memasrahkan diri kepada sang pencipta. Namun, ada poin yang sedikit keliru, sudah sejauh mana usaha kita hingga akhirnya pasrah begitu saja ditengah wabah. Bukankah kita sebagai manusia yang katanya paling sempurna hanya mampu berpikir untuk pasrah? Dimanakah otak kita yang katanya diciptakan untuk berpikir?
CNBC Indonesia |
Peneliti Harvard sukar percaya mengapa Indonesia di bulan Februari lalu belum terdampak Corona, mengingat Malaysia dan Singapore sebagai negara tetangganya sudah terdampak. Ditambah lagi jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak di dunia sehingga penyebarannya bisa saja jauh lebih cepat.
Barulah tanggal 2 Maret 2020 Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus Corona. Efeknya menimbulkan kepanikan massal. Stok masker dan handsanitizer menjadi sangat langka, kalaupun ada harganya bisa berkali lipat naik dari harga normal. Beberapa jenis kebutuhan pokok juga melambung naik.
Sejumlah negara yang lebih dulu terdampak sudah mengambil tindakan yang seharushya bisa dijadikan contoh untuk Indonesia lakukan. Kita melihat China dan Italia yang mengambil kebijakan lockdown dan membatasi aktivitas masyarakatnya. Guna melancarkan kebijakan lockdown berbagai aparat keamanan setempat disiagakan untuk mengawasi masyarakatnya. Korea Selatan mengambil tindakan dengan melakukan screening massal yang diharapkan dapat meminimalkan korban yang terdampak. Indonesia per 19 Maret menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi dengan jumlah kematian mencapai 25 orang dari total 309 orang yang positif corona.
Kita perlu mengambil sikap, sebab Corona enggak main-main.
Ada hal yang perlu diketahui semalam (sejak tulisan ini ditulis) saat Gubernur Jawa Barat semalam melakukan pengetesan terhadap 200 orang sehat yang tidak mengalami gejala Corona. Dari hasil tes diperoleh 2 orang mengalami positif Corona. Fakta yang mengejutkan di mana yang terlihat sehat saja bisa terpapar Corona.
Lantas apa yang bisa kita lakukan. Sebagai orang yang tidak tau sudah terpapar atau tidak terhadap Corona, langkah paling bijak ialah dengan melakukan pola hidup sehat, sering mencuci tangan dan melakukan Social Distancing atau menjaga jarak dengan setiap orang serta menjauhi diri dari keramaian untuk meminimilisir penyebaran virus ini. Sebab dengan mengisolasi diri di rumah masing-masing, kita turut membantu tim medis sebagai garda terdepan dalam menekan penyebaran virus sambil menunggu ke arah mana kebijakan pemerintah dalam menyikapi virus ini.
-------------
Breaking News :
Sekitar pukul 16.00 sore tanggal 19 Maret 2020 pemerintah mengambil sikap untuk melakukan kebijakan seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan yaitu dengan melakukan Screening massal. Kita liat saja seperti apa kebijakan ini diambil, semoga dengan langkah ini bisa menekan penyebaran Corona.
Sekitar pukul 16.00 sore tanggal 19 Maret 2020 pemerintah mengambil sikap untuk melakukan kebijakan seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan yaitu dengan melakukan Screening massal. Kita liat saja seperti apa kebijakan ini diambil, semoga dengan langkah ini bisa menekan penyebaran Corona.
Comments
Post a Comment