Skip to main content

Kalau Suka Coto Makassar, Silahkan Mampir


Setelah seharian menghabiskan waktu di Malino dengan udara khas dataran tinggi, rasa-rasanya harus dibalaskan dengan makanan/ minuman penghangat tubuh. Berhubung saat itu aku belum banyak tau tentang makanan terfavorit di Makassar, akhirnya aku diajak mencoba salah satu makanan enak dan sering dikunjungi para pelancong yang datang ke Makassar.
Welcome to Aroma Coto Gagak

Coto ini berada di Jl. Gagak No.27, Mariso, Kec. Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pertama kali masuk ke Coto Gagak, sebagian besar warna di tempat ini memiliki warna biru. Sebagai salah satu coto dengan enak di Makassar ini, tidak salah jika melihat banyaknya parkiran kendaraan dan sibuknya para pelayan makanan menyuguhkan hidangan terbaik mereka ke para pengunjung.

Saat itu, pengetahuan tentang dunia percotoan sangatlah minim, pikirku semua coto yang sebelumnya pernah aku cicip di Bogor umumnya memiliki rasa yang tidak akan jauh berbeda. Namun, setelah mencicipi suapan kuah pertama, seketika sirna bayanganku akan coto yang menurutku sebelumnya hanya makanan berkuah dengan rasa yang biasa saja. Coto gagak memperkenalkan keindahan rasa yang otentik dengan kuah kacang yang begitu khas ditambah daging sapi yang begitu lembut dimulut. Tidak sampai disitu, untuk mencicipi ini rasanya tidak cukup jika hanya memesan satu porsi untuk menikmati pengalaman rasa yang jarang dijumpai di manapun. Dua porsi dan 3 lontong menjadi korban keganasanku bagi seorang amatiran penikmat coto makassar. Kalau foto dibawah ini cuma satu, itu artinya saking lahapnya untuk makan porsi kedua, sampai lupa untuk didokumentasikan.



Buat kalian yang belum tau coto itu apa, dan perbedaanya apa dengan soto. Secara penamaan keduanya mungkin terlihat sama, namun menurut foodspot terdapat 3 perbedaan. Perbedaan pertama adalah warna kuah coto jauh lebih gelap dan kehitaman, sementara soto memiliki warna kuah yang cenderung jauh lebih bening. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan kedua yaitu bahan yang digunakan. Soto membutuhkan bahan dasar seperti jahe, kunyit, kemiri, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk. Sedangkan pada coto terbuat dari kacang tanah, jinten, tauco, daun bawang, bawang bombay, jeruk nipis, dan serai. Perbedaan bahan ini tentu akan memberikan kamu sensasi yang berbeda ketika menyantap 2 makanan ini. Terakhir, untuk penyajiannya bahwa soto lebih didominasi menggunakan nasi putih, meskipun dibeberapa daerah juga menggunakan lontong. Namun, untuk coto cara penyajiannya wajib menggunakan lontong. 

Setelah lebih kurang satu jam menyantap coto gagak ini, akhirnya kami bergegs untuk pulang. Berikut ini beberapa dokumentasi selama proses menikmati makanan enak khas nusantara ini. Buat kalian yang berkunjung ke Kota Makassar, jangan lupa ki, makan disini.

Sekian dari saya, terima kasih. 

kkkk



Comments

Paling Sering dibaca

Membangun Kesadaran : Sebuah Upaya Konservasi

#DuyungmeLamun - Bagi orang awam, lamun sering disalahartikan dengan rumput laut. Bentuk lamun yang menyerupai rumput di daratan, sering membuat orang menyebut lamun dengan sebutan rumput laut. Padahal sudah sangat jelas bahwa keduanya memiliki bentuk yang berbeda.

Alasan Saya Hijrah

Dunia terus berubah, pikiran terus berkembang, hidup terus bergerak. Tertanggal 29 April 2018 disaat orang-orang sudah terlelap, saya mengambil keputusan, keputusan yang menurut saya tidak mudah untuk dilepaskan.Semoga ini menjadi titik awal yang baik dan semoga kalian mengerti. Sebelumnya saya telah memiliki blog dengan nama septiyan1.blogspot.com. Namun beberapa hari terakhir saya berpikir untuk kembali aktif di dunia perblogan dengan sebuah akun baru. Bukan karena apa, saya rasa saya membutuhkan blog profesional yang akan menemani saya kedepannya. Lalu apakah blog sebelumnya tidak profesional? Baik saya akan menjelaskan kembali, memang beberapa hari terakhir keinginan untuk kembali aktif di blog sudah hampir menjadi bom waktu di kepala. Melihat teman-teman saya yang terus menggunakan blog mereka untuk berbagi cerita tentang hal yang mereka punya, saya kira menarik. Menarik untuk mengagumi tulisan orang, tapi apakah cukup untuk sekedar mengagumi tulisan orang? Saya ra

Sekilas tentang Standar Pelayanan Minimum

Beberapa kali mengikuti kegiatan di daerah, ataupun penyelenggaraaan kegiatan yang berkaitan dengan daerah, topik Standar Pelayanan Minimum (SPM) merupakan sebuah pembahasan yang tidak terlewatkan untuk dibahas. Umumnya, pakar yang diundang dalam membahas SPM berasal dari Kementerian Dalam Negeri yang juga merupakan pengampu SPM. Adanya kebutuhan peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang memadai menjadi salah satu dasar dibentuknya SPM. Source :  Indonesia Baik Pada dasarnya tulisan ini dibuat untuk membantu penulis untuk lebih jauh memahami pengetahuan tentang SPM. Dengan tulisan ini setidaknya penulis harus membuka beberapa dokumen agar tulisan ini bisa sedikit berbobot, dan menjadi sarana belajar bagi pembaca setia blog ini. Cerita awal SPM bermula dari pemberian kewenangan/otonomi yang luas kepada daerah dengan tujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang terlihat dari adanya peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Selain itu daera