Skip to main content

Sebuah Catatan, Ketika Diminta Berbagi Cerita Saat Lulus CPNS

Halo-halo. Mari kembali menuliskan cerita kembali. Jadi semua cerita ini berawal dari pertengahan hingga menjelang akhir tahun 2021. Saat itu, beredar kabar kalau Calaon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 akan dibuka. Telepon dari orang tua dan juga telepon dari mertua tidak pernah henti-hentinya untuk terus mengingatkan bahwa jangan sampai melewatkan momen langka tersebut.  Sebagai anak yang patuh terhadap orang tua, pastinya selalu 

SIAP BOS !!!

Alhasil, disamping menjalankan rutinitas pekerjaan, aku menyempatkan diri untuk mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021. Seleksi ini adalah percobaan ke-3 kalinya dengan rekor terjauh, yaitu mencapai tahap akhir mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).


Adapun tujuan penulisan ini, bukanlah untuk menuliskan tips agar bisa lulus CPNS ataupun juga langkah apa saja yang dilewati selama tes. Meskipun hal yang disebutkan sebelumnya akan ditemukan dibawah, namun tujuan jujur dari tulisan ini adalah sebagai sebuah persiapan agar suatu saat diminta berbagi kisah sukses lulus menjadi seorang abdi negara, sudah dituangkan dalam tulisan ini. Kira-kira seperti ini tulisannya :

Pelaksanaan CPNS 2021 lalu, meskipun tidak mendapat tempat untuk ikut menjadi bagian, namun ada banyak hal yang disyukuri karena bisa merasakan bagaimana bisa bertarung sampai akhir dengan poin yang sangat ketat diantara para peserta. Uniknya dari enam peserta yang mengikuti tahap SKB, 5 orang diantaranya merupakan berasal dari almameter yang sama yaitu Institut Pertanian Bogor. Formasi yang kami ambil adalah S2 Dosen bidang perikanan tangkap di Unversitas Sulawesi Barat, dengan lulusan yang boleh mendaftar adalah dari program studi Teknologi Kelautan / Teknologi Perikanan Tangkap. 

Dalam mencapai tahapan ini, terdapat beberapa rangkaian tes yang harus dilewati seperti mengikuti Seleksi adminitrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan terakhir adalah SKB. Untuk lebih jelasnya akan saya jelaskan satu persatu.

1. Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi adalah tahapan awal dalam tes CPNS. Pada tahap ini para peserta tes akan diminta untuk menyiapkan beberapa berkas yang diperlukan. Hal tersebut meliputi, surat lamaran kerja, ijazah, daftar riwayat hidup, sertifikat terkait, pas foto, fotokopi identitas (KTP, SIM, atau paspor), dan lain-lain. Seleksi administrasi bisa dikatakan tes yang bisa dibilang mudah dan juga sulit. Tidak jarang seleksi ini mengakibatkan banyaknya peserta yang gugur. Peserta dituntut untuk mengisi dokumen serta melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dengan esktra hati-hati. Selain permasalahan tersebut, kegagalan lainnya adalah kesesuaian formasi yang dilamar dengan asal latar belakang pendidikan yang dimiliki. Sebagai contoh, dibuka formasi Teknik Kelautan, terkadang peserta yang memiliki latar belakang pendidikan Teknologi Kelautan juga ikut mendaftar karena formasi yang dibuka juga memiliki kata "kelautan". Pada beberapa kasus kemarin, beberapa instansi memperbolehkan, namun banyak juga yang tidak memperbolehkah. Tentunya kepastian ini hanya bisa dari Instansi itu sendiri. Sehingga peserta diharapkan bisa berinisiatif menghubungi instansi terkait.

2. Seleksi Kompentesi Dasar
Tahap kedua ini peserta juga harus menyiapkan diri secara matang untuk menghadapi SKD yang terdiri dari tiga materi tes, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelgensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Persiapan yang matang dan sering latihan mengerjakan soal, sangat menentukan keberhasilan melewati tes SKD ini. Setiap materi tes memiliki bobot dengan angka minimal yang harus dilewati. Jumlah peserta yang lulus pada tahap ini akan dikalikan dengan 3 (tiga) kali formasi yang dibuka. Misalnya jumlah formasi lamaran yang dibuka, pada sebuah formasi jurusan adalah 2 (dua) orang, maka yang lulus pada tahapan ini 2 x 3 atau sebanyak 6 orang untuk maju ke tahap SKB. 

Saat ini sangat banyak lembaga ataupun jasa yang menawarkan paket bimbingan agar siap menghadapi tes CPNS. Cara ini dinilai cukup ampuh bagi kalian yang sulit membagi waktu. Dengan mengikuti bimbingan belajar, secara otomatis kalian sudah mengalokasikan waktu kalian untuk digunakan untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Namun, buat kalian yang ingin bersungguh-sungguh namun memiliki keterbatasan keuangan bisa mencari soal yang banyak tersebar di internet, Youtube maupun di grup telegram. Menurut aku belajar melalui youtube juga salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dengan pilihan yang sangat beragam. Selama kita niat, semua apa yang kita cari pasti tersedia.  

3. Seleksi Kompentesi Bidang
Pada tahap ini, peserta yang lulus tahapan SKD akan diuji kembampuan bidangnya terhadap formasi yang dilamar. Umumnya tes SKB setiap instansi berbeda-beda. Berhubung kemarin aku baru mengikuti tes untuk formasi dosen, jadi fokus pembahasannya akan fokus ke SKB Dosen. Untuk dosen, terdiri dari 6 komponen penilaian yang meliputi :
  • Etika dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  • Literasi Bahasa Inggris.
  • Penalaran dan Pemecahan Masalah.
  • Dimensi Psikologi.
  • Wawancara.
  • Praktik Mengajar (micro teaching).
Apa yang dijelaskan di atas memiliki proporsi penilaian yang berbeda-beda. Untuk bisa lulus atau melewati tahap ini tentunya harus bisa memaksimalkan semua point dari setiap aspek penilaian. Oleh karena itu, mereka yang lulus adalah mereka yang mempersiapkan dengan matang dan juga berani berkomitmen dengan waktunya.


Comments

Paling Sering dibaca

Membangun Kesadaran : Sebuah Upaya Konservasi

#DuyungmeLamun - Bagi orang awam, lamun sering disalahartikan dengan rumput laut. Bentuk lamun yang menyerupai rumput di daratan, sering membuat orang menyebut lamun dengan sebutan rumput laut. Padahal sudah sangat jelas bahwa keduanya memiliki bentuk yang berbeda.

Alasan Saya Hijrah

Dunia terus berubah, pikiran terus berkembang, hidup terus bergerak. Tertanggal 29 April 2018 disaat orang-orang sudah terlelap, saya mengambil keputusan, keputusan yang menurut saya tidak mudah untuk dilepaskan.Semoga ini menjadi titik awal yang baik dan semoga kalian mengerti. Sebelumnya saya telah memiliki blog dengan nama septiyan1.blogspot.com. Namun beberapa hari terakhir saya berpikir untuk kembali aktif di dunia perblogan dengan sebuah akun baru. Bukan karena apa, saya rasa saya membutuhkan blog profesional yang akan menemani saya kedepannya. Lalu apakah blog sebelumnya tidak profesional? Baik saya akan menjelaskan kembali, memang beberapa hari terakhir keinginan untuk kembali aktif di blog sudah hampir menjadi bom waktu di kepala. Melihat teman-teman saya yang terus menggunakan blog mereka untuk berbagi cerita tentang hal yang mereka punya, saya kira menarik. Menarik untuk mengagumi tulisan orang, tapi apakah cukup untuk sekedar mengagumi tulisan orang? Saya ra

Sekilas tentang Standar Pelayanan Minimum

Beberapa kali mengikuti kegiatan di daerah, ataupun penyelenggaraaan kegiatan yang berkaitan dengan daerah, topik Standar Pelayanan Minimum (SPM) merupakan sebuah pembahasan yang tidak terlewatkan untuk dibahas. Umumnya, pakar yang diundang dalam membahas SPM berasal dari Kementerian Dalam Negeri yang juga merupakan pengampu SPM. Adanya kebutuhan peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang memadai menjadi salah satu dasar dibentuknya SPM. Source :  Indonesia Baik Pada dasarnya tulisan ini dibuat untuk membantu penulis untuk lebih jauh memahami pengetahuan tentang SPM. Dengan tulisan ini setidaknya penulis harus membuka beberapa dokumen agar tulisan ini bisa sedikit berbobot, dan menjadi sarana belajar bagi pembaca setia blog ini. Cerita awal SPM bermula dari pemberian kewenangan/otonomi yang luas kepada daerah dengan tujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang terlihat dari adanya peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Selain itu daera