Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

Alasan Kenapa Sebaiknya #dirumahaja

Kabar baik terkait wabah Corona sejauh ini ialah, Wuhan sebagai kota yang pertama kali ditemukannya virus ini mulai pulih dan bangkit. Dua hari kemarin tidak ada laporan bertambahnya jumlah pasien. Rumah sakit darurat yang sempat dibangun untuk menampung pasien Corona sudah mulai ditutup. Begitu juga dengan tenaga medis yang didatangkan dari luar Wuhan sudah banyak yang dipulangkan. Sebaliknya, di Italia masih dalam bayangan hitam, pasalnya dalam satu hari korban meninggal hampir mencapai 800 orang. Sebuah angka yang terbilang fantastis dalam kasus ini dan menjadikannya sebagai angka kematian tertinggi di dunia dalam satu hari. Untuk membantu mengevakuasi korban meninggal dunia, pemerintah setempat menurunkan pasukan militernya. Truk-truk militer yang biasa digunakan untuk membawa petugas keamanan saat ini dialihfungsikan untuk membawa jenazah korban virus Corona. Massima Paolone via Radio Guestersloh Lantas apa yang bisa kita (Indonesia) lakukan. Kasus di Italia bis

Sisi Lain Kenapa Corona Enggak Selamanya Jahat

Corona sedang mewabah di dunia. Setidaknya 180 Negara merasakan dampak adanya virus ini. Semua aktivitas manusia dibuat kacau hingga lumpuh bahkan perekonomian dunia dibuat tidak berkutik. Namun, tidak semua merasakan panik ataupun sedih dengan kehadiran virus Corona. Justru sebaliknya, bumi bisa jauh lebih bernafas lega melihat kepanikan pada manusia. Ibarat sistem imun, virus Corona sedang bekerja untuk melindungi bumi dari kerusakan akibat ulah umat manusia. Hadirnya Corona seakan menjadi titik Bumi untuk membersihkan apa yang sudah diusik manusia. Bahkan ada yang bilang adanya wabah Corona yang dihadapi manusia, akan dimenangkan oleh kondisi bumi yang kian membaik. Photo by cottonbro from Pexels Berdasarkan informasi dari NASA , muncul kabar baik di tengah kabar buruk terkait semakin luasnya penyebaran virus corona di dunia. Sebab, Corona menunjukkan pengaruh positif terhadap polusi udara secara global. Kebijakan negara yang terdampak seperti membatasi kegiatan masyarakat

Menagih Janji Indonesia yang Katanya Kebal Corona

Negara kita terlalu sembrono dan sepele di awal kehadiran Corona, sebuah virus yang oleh WHO disebut COVID 19. Disaat wabah ini merebak besar di Cina dan diikuti negara-negara lainnya, Indonesia sedang asiknya mengeluarkan statement kalau orang Indonesia kebal sama virus ini. Bukannya waspada, berbagai meme oleh masyarakatnya bertebaran di sosial media. Alasannya beragam salah satunya dikutip dari portal berita ternama dan berikut penjelasannya: 1. Orang Eropa kena flu, banyak yang mati. Coba kita yang kena flu, mau sampe ingus warna ijo pun ya tetap bisa haha hihi 2. Orang Jepang kena bakteri eColi, langsung mati. Kita kalau kena bakteri eColi paling banter ya paling mencret2 doang. Karna uda kebiasaan dari jaman masih bocah beli es pinggir jalan pake air mentah dan es batunya juga pake air kali yang banyak materi ecolinya. Candaan seperti ini terus berlanjut di sosial media dengan alasan kenapa Indonesia kebal Corona. Tidak sampai di situ saja, saking nyelene

Kuliner Surabaya, Cuk !!!

Entah apa yang sedang dibahas oleh bapak-bapak disudut pintu keluar kedatangan di salah satu sudut bandara. Obrolannya terlihat lepas, penuh tawa, dan sesekali saling melempar candaan. Seringkali dari percakapan itu saya mendengar kata "Cuk", Singkat sih tapi cukup memberi kesan diingatan tentang arti keakraban diantara mereka. Bagi orang-orang kata ini sangat kasar, namun bagi mereka yang sudah lama berkawan dan dekat kata-kata ini penuh keakraban  Beberapa gelas kopi menemani obrolan mereka, sesekali sambil menawarkan jasa taksi yang mereka sewakan. Selamat Datang di Surabaya, begitu sebuah tulisan besar terpampang jelas. Minggu ini saya habiskan hari-hari saya di Surabaya, ini semua persoalan pekerjaan yang serba mendadak. Senin dihubungi untuk Selasa berangkat. Sebenarnya dari awal sudah mendengar kabar akan ada kegiatan nasional yang digelar di Kota Pahlawan ini. Tapi menjelang hari keberangkatan tidak ada tanda tanda saya akan berangkat, sampai akhirnya H-1 keber