Bahkan berkedippun, menghawatirkan. Semenakutkan itu kehilangan momen di Maluku. Akan kutandai dan kuingat dalam memori yang paling dalam kalau pada tanggal 19 September di tahun 2024 aku pernah berkunjung ke Provinsi di mana aku di lahirkan, Maluku. Tulisan ini sebagai bukti, bahwa dengan rasa suka cita dan penuh bangga aku bilang bahwa "aku pulang". Rasanya sudah berkali-kali berharap untuk bisa kembali berkunjung ke sini, tapi memang takdir tuhan belum memihakku untuk pulang. Apapun motif dalam perjalanan ini, takdir tuhanlah yang mengantarku kembali ke Maluku, setelah 25 tahun lamanya meninggalkan nama daerah yang masih teringat dalam benakku Namlea, Pulau Buru, tempat aku dilahirkan. Setidaknya 5 tahun merasakan menjadi warga Maluku, pernah bersekolah di salah satu TK Kristen, Namlea dan penghuni kelas 1 SD meskipun tidak selesai. Mungkin, kalau tidak ada kejadian berdarah tahun 1999, aku bisa lebih lama untuk tumbuh di sini. Memang kali ini aku belum bisa menginjakkan
Diantara sekian banyak orang, kami adalah orang yang cukup beruntung karena tepatnya pada Kamis, 26 Januari 2023 telah lahir seorang putri, anak pertama kami yang diberi nama Yara Afsheera Mantika. Seorang anak yang melengkapi kisah hidup kami setelah 2 tahun lamanya penantian untuk mendapatkan anak pertama kami. Cerita ini dimulai pada bulan April 2022 kami mendapat kabar bahagia dengan munculnya dua garis biru pada testpack yang kami beli dari apotek dekat kontrakan kami. Kabar ini tentunya menjadi pelipur lara, kala 2 bulan sebelumnya janin yang dikandung oleh istri tidak berkembang dan mengharuskan untuk digugurkan. Alhamdulillah, setelah 9 bulan lamanya akhirnya kami bisa langsung menyentuh kulit lembut dan mendengar tangisnya. Sebuah anugerah terindah yang tak ternilai harganya. Doakan kami selalu sehat, agar bisa menjaga titipan tuhan ini kelak menjadi manusia hebat yang bermanfaat bagi banyak orang. Dari kami yang berbahagia, Septiyan dan Oca